KATA-KATA BIJAK DAN MOTIVASI

GANTI JENIS DAN BENTUK HURUF

Senin, 26 Desember 2011

BLUE OCEAN STRATEGY


Di era kompetisi yang keras dan tajam sekarang ini akurasi strategi merupakan kata kunci yang harus dipahami dan dikuasai secara utuh. Ironisnya perubahan terjadi begitu cepat akibat globalisasi informasi dan mencairnya kisi-kisi komunikasi sehingga kecepatan dan kegesitan (agility) dalam hal menapis informasi vital juga menjadi karakter yang menentukan siapa yang akan memenangi kompetisi. Begitu kerasnya kompetisi bagaikan lautan yang merah berdarah akibat saling bantai di arena yang terasa kian sempit dengan kehadiran kompetitor baru setiap saat. Karena itu kehadiran buku bertajuk Blue Ocean Strategy ini terasa bagaikan terobosan yang menyejukkan, apalagi dengan subjudul: how to create uncontested market space and make the competition irrelevant, bagaimana menciptakan ruang pasar tak tertandingi dan menjadikan kompetisi tak relevan. Lautan biru nan teduh tanpa kompetitor, suatu gambaran ideal bagi setiap korporasi.
 
Buku yang menjadi international bestseller ini ditulis oleh Professor W Chan Kim dan Renee Mauborgne, keduanya dari INSEAD, sebuah lembaga terkemuka di bidang manajemen dan kebijakan di Eropa. Buku ini ditulis berdasarkan kajian terhadap 150 langkah strategis dari sejak lebih seratus tahun lalu sampai sekarang di sekitar 30 perusahaan di seluruh dunia. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan masa depan yang sukses berhasil bukan karena menang perang lawan kompetitor tetapi karena menciptakan sendiri “lautan biru”nya yang tanpa kompetsisi dan penuh profit untuk terus tumbuh. Langkah-langkah strategis tersebut yang disebut sebagai inovasi nilai (value innovation) merupakan lompatan bertenaga meninggalkan rival di belakang, bertempur di “lautan merah” dengan kompetitor lainnya.
 
Strategi Blue Ocean sendiri terdiri atas enam prinsip dasar yaitu rekonstruksi batasanbatasan pasar, fokus pada gambar besar, menjangkau lebih jauh dari demand yang ada, menerapkan urutan langkah strategis secara tepat, mengatasi rintangan organisasional, dan membangun eksekusi menjadi strategi. Masing-masing prinsip diuraikan lebih dalam dengan contoh-contoh riil yang memudahkan pembaca mencerna dan memahami prinsip tersebut. Misalnya dalam hal rekonstruksi batasan pasar, dicontohkan perusahaan NetJets yang menawarkan kepemilikan bersama pesawat jet, sehingga perusahaan-perusahaan bisa mengurangi biaya kepemilikan dan pemeliharaan pesawat jet sendiri tetapi di sisi lain tetap dapat mengambil keuntungan memiliki dan menggunakan pesawat jet bagi eksekutifnya untuk berbisnis.

Dari segi format dan lay out, buku ini menarik karena ketebalannya terasa “pas” hanya kurang dari separuh tebalnya buku “klasik” dalam strategi kompetisi lainnya seperti bukunya Michael E Porter, Competitive Advantage (Free Press, paperback version, 2004) sehingga lebih menarik bagi para eksekutif (yang super sibuk) untuk membacanya. Kontennya juga tidak se”berat” buku Porter yang lebih banyak memasukkan aspek teoretis sehingga pembaca bisa terengah-engah membaca halaman demi halamannya. Blue Ocean Strategy lebih taktikal dan terasa lebih praktikal. Penggunaan gambar dan grafis sangat menunjang presentasi secara keseluruhan. Jika anda sudah jenuh dengan padatnya “lautan merah”, saatnya anda melakukan lompatan strategis dan menciptakan “samudera biru” nan teduh milik anda sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seberapa sukakah anda dengan pelajaran ekonomi ?

HOSTING GRATIS